MEMBACA NOTASI BALOK

MEMBACA NOT BALOK

Not adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch tertentu. Not-not ini bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu. Biasanya untuk menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara penulisan not yaitu dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan yang tersusun dalam garis paranada) dan not angka (dengan menggunakan angka).

Yang akan dibahas di sini adalah cara membaca not balok. Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada. Ada tiga macam kunci yaitu kunci G, kunci F, dan kunci C.


(dari kiri ke kanan: kunci G, kunci F, kunci C alto, dan kunci C tenor)
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di antara dua titik kunci F.

Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut:

C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang)
Bila sudah tidak ada garis lagi di bawah atau di atas, dibuatlah garis bantu. Contoh:
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol ? (flat/mol) dan ? (sharp/kres). ? akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan ? akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol ? (natural).
Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan ditambahkan simbol ?. Sehingga namanya berubah dari A menjadi A? yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di sebelah kanan C akan ditambahkan simbol ? menjadi C? yang dibaca Cis.
Berikut urutan nada beserta kromatiknya (dari nada paling rendah-tinggi):
C – C? (Cis)/ D? (Des) – D – D? (Dis)/ E? (Es) – E – F – F? (Fis)/ G? (Ges) – G – G? (Gis)/ A? (As) – A – A? (Ais)/ B? (Bes) -B
Bila diamati, di antara C-D, D-E, F-G, dan G-A nadanya ada dua buah yang dibatasi tanda “/”. Nada-nada tersebut adalah nada enharmonis. Maksudnya adalah nada tersebut mempunyai nama yang berbeda tetapi berbunyi sama.
Contoh potongan partisi Can Can (Jacques Offenbach) untuk flute:

KUNCI PIANO DAN KEYBOARD

Piano sebuah alat musik melodis dan juga bisa disebut harmonis karena alat musik ini tersusun oleh bilahan-bilahan tuts yang dapat menghasilkan nada atau not. Seiring dengan kemajuan zaman piano kini sudah semakin maju terlebih dengan hadirnya alat musik elektrik seperti keyboard / organ tunggal. Namun keberadaan piano tidak semakin suram oleh hadirnya keyboard dan organ tunggal, bahkan kini semakin tinggi kedudukannya. Tidak sembarangan orang mengkoleksi alat musik ini disamping harganya yang lumayan mahal juga cara memainkannya pun tidak semudah dengan alat musik yang lain seperti gitar contohnya.

Di jagat ini banyak masyarakat yang mahir bermain gitar dari kalangan atas sampai kepada pengamen jalanan. Mereka mampu memainkan alat musik gitar dengan piawai tanpa harus menempuh pendidikan yang khusus. Wajar saja karena harga alat musik ini yang terjangkau oleh masyarakat, juga mudah untuk dipelajarinya. Asal berlatih secara kontinyu maka kita akan mampu menguasai kunci / akor pada alat musik gitar.  Meskipun begitu bukan berarti Piano / keyboard / organ tunggal tidak bisa dimainkan oleh setiap orang.
Sebetulnya untuk dapat memainkan musik keyboard / organ tunggal tidak sesulit yang dibayangkan. Asal kita tahu tangga nada maka kita dapat memainkan alat musik ini.
Ada beberapa persyaratan untuk dapat memainkan alat musik Piano /keyboard / organ tunggal yaitu :
1. Mengetahui tangga nada Mayor dan Tangga nada minor
2. Keterampilan jari dan tidak tegang atau kaku
3. Mempunyai rasa musical atau feeling musik
Baiklah berikut ini saya berikan informasi yang mudah-mudahan berguna bagi calon-calon Player (sebutan untuk pemain keyboard / organ tunggal). Bagi yang sudah mahir mungkin tulisan ini tidak ada artinya namun bagi yang baru mau belajar bermain piano / keyboard / organ tunggal ini akan sangat membantu dalam upaya membongkar kunci piano / keyboard / organ tunggal.
Tidak perlu panjang lebar langsung saja kita bongkar kunci piano / keyboard / organ tunggal.
Untuk mencari kunci nada pada piano / keyboard / organ tunggal caranya sebagai berikut :
Anda harus Mengetahui kunci nada pada Tangga Nada Mayor, kalau kunci pada tangga nada Mayor sudah ketemu maka untuk kunci nada minornya akan sangat mudah ditemukan.
Tangga nada Mayor mempunyai spasi : 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½
Contoh : pada Tangga Nada C Mayor,
Jarak atau spasi dari c ke d = 1
Jarak atau spasi dari d ke e = 1
Jarak atau spasi dari e ke f = ½
Jarak atau spasi dari f ke g = 1
Jarak atau spasi dari g ke a = 1
Jarak atau spasi dari a ke b = 1
Jarak atau spasi dari b ke c = ½
Kita lihat gambar di bawah ini :

Untuk mengetahui spasi atau jarak nada adalah dengan melihat tuts pada gambar di atas. Setiap bergeser 1 tuts dihargai ½ . Dari tuts c ke tuts d bergeser 2 tuts , tuts pertama bernada c# (cis), dan tuts yang kedua adalah d. Sehingga perhitungannya 2 dikalikan ½ sama dengan 1. Angka 1 adalah spasi dari c menuju d. demikian seterusnya.
Nah kita sudah tau spasi, sekarang kita tentukan akor atau kuncinya. Susunan nada C Mayor adalah : c – d – e – f – g – a – b – c Berikutnya diambil nada ke 1 nada ke 3 dan nada ke 5. Sehingga didapat kunci C Mayor adalah c – e – g
Kunci C Mayor sudah ditemukan, bagaimana dengan kunci c minor? Caranya hampir sama dengan C Mayor, cuman nada ke 3 diturunkan ½ nada (satu tuts) INGAT ! untuk memudahkan selalu lihat gambar tuts di atas. Sehingga didapat kunci C minor adalah c – dis – f atau c – es – f Catatan : c – dis – f posisi tuts yang ditekan sama dengan c – es – f

MANFAAT BERMAIN PIANO

Ada banyak manfaat atau pengaruh positif musik khususnya piano bagi seorang anak. Bermain piano dapat menstimulasi intelligensi atau kecerdasan anak yang belajar musik.

Dr. Gordon Show atau Dr. Frances Rausche belajar piano bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan atau intelligensi seorang anak. Bermain piano juga memberikan masa depan bagi seorang anak. Jika seorang anak belajar piano, dapat menstimulasi kecerdasannya dalam bidang pelajaran yang lain? Bahkan dalam kesimpulan para psikolog menyebutkan bahwa bermain musik terutama piano disebut-sebut sebagai “perangkat pendidikan’ yang dapat membantu ekselerasi perkembangan seorang anak. Bukan berarti seorang anak harus bisa memainkan piano itu dengan sempurna, tetapi yang terpenting ia bisa menggali kemampuannya yang terpendam.


Yang terpenting dalam bermain piano adalah aspek konsentrasi. Sepintar apapun seseorang dalam bermain piano jika konsentrasinya terganggu ia tidak bisa memainkan piano dengan baik. Nilia-nilai konsentrasi, koordinasi dan kepercayaan diri ini dianggap dapat membantu seorang pemain piano lebih unggul dalam bidang lain dibanding dengan mereka yang tidak belajar musik. Itulah sebabnya selalu disarankan bahkan dituntut dari orangtua siswa piano prasekolah untuk turut membantu dan memberikan keadaan yang kondusif agar anaknya bisa belajar atau latihan piano. 

Artinya, suasana di rumah harus tenang dan terhindar dari keributan agar si anak prasekolah bisa belajar berkonsentrasi walaupun dengan tempo yang singkat.
Jadi konsentrasi sangat dibutuhkan dalam belajar piano. Coba anda bayangkan suatu proses belajar piano. Seorang anak akan mencoba mempelajari lagu yang akan dimainkannya melalui membaca not-not pada garis-garis musik buku piano yang terpajang di piano. Kemudian ia mempergunakan kedua pendengarannya dan mempergunakan lengan, tangan, kaki, dan keseluruhan jari-jemarinya untuk memainkan piano. Dan kesemuanya itu berlangsung dalam waktu yang bersama-sama. Ketahuilah bahwa tidak ada aktivitas yang mampu menandingi skill seperti ini.

Aspek koordinasi pikiran dan otot juga memiliki peranan penting. Ada suatu koordinasi yang baik antara mata, tangan bahkan kaki dalam memainkan piano yang tentu semua ini bisa terlaksana atau terkoordinasi dengan baik karena kedua sisi otak anak dipergunakan bersama-sama dalam waktu yang bersamaan.
Dalam menghafal pelajaran matematika atau kimia, hanya memakai otak sisi kiri saja tetapi bermain musik lebih fokus pada otak sisi kanan dan pada saat yang sama  mamakai otak sisi kiri.

BELAJAR PIANO DIBUTUHKAN KONSENTRASI

Jika seorang anak yang bermain piano sudah terbiasa mengkonsentrasikan pikirannya dan mengkoordinasikan seluruh pikiran dan otot tubuhnya, rasa percaya diri itu kemudian akan berkembang. Anak akan mulai berani bereksperimen, bila konsentrasi dan koordinasi yang sudah terbentuk dalam diri si anak. Ketika konsentrasi dan koordinasi optimal maka meningkatkan pikiran dan otot tubuh, maka memainkan piano atau tampil dalam suatu pertunjukan bukanlah hal yang sulit. Ia akan memainkan piano seakan ia sendiri yang ada dalam pertunjukan tersebut, tanpa menyadari bahwa ada banyak orang di sekitarnya yang sedang menyaksikan diri dan jari-jemarinya. Namun hanya berkonsentrasi dan mengkoordinasikan pikiran dan otot tubuhnya dengan menunjukkan ekspresi permainan musik yang indah dan menakjubkan. 

Belajarlah berkonsentasi dan mengkoordinasikan pikiran dan otot tubuh anda dalam bermain piano. Fokuslah pada permainan piano dan belajarlah mengekspresikan diri dalam permainan piano. 

Piano berbentuk papan tuts tunggal, sepanjang 88 tuts atau kurang lebih 7 ½ oktaf, dengan bilah tuts yang lebih tebal dan berat dibandingkan keyboard.

Piano Terbagi atas piano akustik dan piano digital. Kalau piano akustik memiliki sumber bunyi dari senar logam yang dipukul dengan tuts, jadi tidak digerakkan oleh listrik.
Harga baby grand piano yang paling murah sekitar 60 juta-an, itupun second. Kalau upright piano yang second mulai dari sekitar 8 juta-an. 

Sekarang juga sudah banyak piano digital, yang sumber bunyinya berasal dari hasil sampling piano akustik yang digerakkan oleh listrik. Panjangnya antara 76 hingga 88 tuts. Harganya mulai dari 3 juta-an. 
 
Tapi harus hati-hati memilih karena tutsnya berbeda-beda. Ada yang namanya weighted keys atau graded hammer keys, maksudnya tutsnya lebih berat dan tebal seperti piano akustik. Tapi ada juga yang tidak setebal itu atau malah ringan seperti tuts keyboard biasa.
Keyboard ada yang berjenis synthesizer, interactive/intelligent/portable/arranger keyboard, controller, sampler dan workstation. 

Belajar piano pada keyboard

Pada awalnya tidak masalah kalau hanya untuk menguasai basic piano. Tapi jangka panjang mungkin perlu beli piano. Kalau belum mampu beli piano akustik bisa dengan piano digital. Tapi tetap saja mekanisme tutsnya masih lebih natural dan nyaman piano akustik.
Mitos:
• Bisa piano berarti bisa semua alat.
• Belajar keyboard gak serius, cuma hiburan. Kalau mau serius belajarlah piano.
• Belajar piano klasik yang paling baik, nanti kalau mau belajar pop atau jazz lebih gampang.
• Main keyboard bisa “merusak” jari. 

Tuts keyboard memang lebih ringan dan tidak se-ekspresif piano. Semua poin di atas sudah kamu penuhi baru datang ke kursus musik terdekat atau hubungi guru piano/keyboard ke rumah. Kalau mau belajar sendiri, coba cari buku-buku piano/keyboard yang bisa dibeli di toko buku. 

Seringkali saya mendapat pertanyan: “Saya atau anak saya sudah sekian tahun les piano atau keyboard tapi kok gak bisa-bisa sih!”. Pertanyaan ini harus diperjelas, “bisa” yang diharapkan itu seperti apa? Setelah di probe ternyata ada beberapa jawaban.

1. Bisa main lagu apa saja tanpa lihat buku.
2. Bisa ngiringin nyanyi lagu apa saja.
3. Bisa main band seperti band-band di tivi.
4. Bisa improvisasi
5. And the list goes on and on.

Kebanyakan musisi senior kita nggak ngerasain sekolah musik. Mereka adalah special people with special talent, yang udah nyemplung di dunia enetertainment di usia muda. Memang jaman dulu belum ada sekolah musik, karena yang ngerti musik-pun sedikit. Rata-rata mereka memiliki feel atau musical soul, hearing dan grooving yang kuat. Wah apa tuh tadi? Feel adalah bagaimana bermain dalam jenis musik yang berbeda-beda. Hearing adalah kemampuan mengenali nada, chord dan ketukan dengan hanya mendengar. Grooving adalah kemampuan mengikuti ketukan yang berbeda-beda dalam setiap jenis musik. Apabila seseorang memiliki ketiga unsur tersebut ditambah memori yang kuat, dia boleh dibilang berbakat dalam musik. Tapi ternyata mereka yang otodidak memiliki beberapa kelemahan.

1. Belum tentu mereka memiliki fingering atau penjarian yang rapi, enak dilihat.
2. Kurang lancar baca not, apalagi menguasai teori musik.
3. Kurang menguasai metode mengajar yang baik karena metode belajar mereka belum tentu bisa diikuti semua orang. 

Kebanyakan musisi otodidak adalah pemain yang baik, tapi mereka kesulitan mentransfer ilmu mereka ke orang lain. Murid yang setengah “jadi” atau setengah “bisa”yang akan berkembang.
Sekarang sudah ada buku tutorial piano dan keyboard yang cukup bagus dari dalam atau luar negeri, dilengkapi CD pula jadi bisa belajar sendiri. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila hendak kursus piano .

1. Cari referensi tentang sekolah musik yang ingin dimasuki dari orang lain yang sedang dan pernah belajar atau lebih bagus lagi dari pengajar musik.
2. Kenali guru kita, minta juga referensi dari orang lain tentang bagaimana permainannya, lulusan mana, gimana ngajarnya, dll.
3. Ceritakan kepada guru atau instruktur apa saja harapan kita dari belajar musik. Tanyakan juga metode belajarnya, punya lesson plan
4. Jangan sampai salah jurusan,

Sekarang ini udah mulai banyak kok kursus dan sekolah musik dengan metode yang baik. Banyak juga lho pengajar piano lulusan overseas. Tapi jangan masuk ke kursus yang nggak punya metode dan kurikulum. Bisa dilihat kok dari materi per tingkat dan buku-bukunya. Kalau sudah dapat guru dengan metode dan kurikulum yang bagus, jangan malas latihan. Buat komitmen untuk latihan sekian menit setiap hari. Kalau gak ada kemajuan, jangan salahkan orang lain. Kalau bisa dengarkan sebanyak mungkin musik dari CD atau kaset untuk memperluas wawasan bermain.

Misteri Improvisasi (Spontaneous)
Dalam musik kontemporer Improvisasi terbagi atas tiga aktivitas:

1. Memainkan melody secara spontan berdasarkan progresi chord yang sudah ada.
2. Men-subtitusi atau mereharmonisasi chord-chord yang sudah ada.
3. Mengubah style atau rhytm sebuah komposisi.

Cara berlatih Improvisasi, beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Dengarkan musik, dengarkan musik! Mulailah ber-diet mendengarkan musik..
2. Minta guru/instruktur musik kamu memberikan latihan ear training. Anda harus peka menangkap perbedaan tinggi rendah nada, ketukan, jenis chord dan lain-lain.
3. Putar lagu favorit kamu dan mulai mencari melodi dan chordnya kemudian tulis dalam staff (buku/kertas garis 5). Bila belum lancar not balok pakai not angka boleh.
4. Latihan kecepatan dan power jari
5. Ajak teman-teman bikin band. Atau ajak siapa aja yang bisa nyanyi atau main musik.
Improvisasi spontan terjadi melalui proses pengumpulan ide-ide musikal dari musik yang kita dengar. Kemudian kita hanya tinggal memainkan ide-ide yang ada di kepala.

Bisa Piano belum Berarti Bisa semua Alat Musik

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang yang sudah nyebur di piano klasik sekian lama harus mulai dari nol lagi ketika belajar piano kontemporer atau keyboard.
1. Perbedaan alat menyebabkan perbedaan kebiasaan bermain. Hanya dibutuhkan tangan kanan dan kiri ketika bermain piano, mungkin ditambah satu kaki untuk pedal. Tapi untuk bermain organ atau electone kedua kaki dan tangan harus main semua. Ketika bermain keyboard, tangan kanan dan kiri juga harus aktif menekan dan mengatur setting yang ada pada panel.
2. Biasanya murid klasik sering mati kutu kalau harus mengikuti rhytm yang berbeda-beda dari jenis musik. Ada yang harus main swing, straight, syncop yang rapat, dan lain lain. Sedangkan materi lagu pada pelajaran organ, keyboard atau piano pop berisi lagu-lagu kontemporer dengan mood rhytm yang berbeda-beda.
3. Belum lagi kalau berhadapan dengan improvisasi

KEYBOARD CHORD C DAN G

Dalam pembelajaran ini saya menggunakan 4 oktaf electone (piano electrik) yaitu [1234567][1234567][1234567][12345671].

Yang saya beri warna merah adalah octave pertama, biru octave ke dua, hijau octave ketiga, dan hitam oktave ke empat.

Dua oktave yang kiri (pertama dan kedua) biasanya digunakan untuk kunci sedangkan sisanya yang kanan untuk melodi.
Untuk Electone , Oktave pertama digunakan untuk kunci dengan style, misalnya style pop, disco, dll, sedangkan oktave kedua digunakan untuk kunci tanpa style, bisa saja

sebenarnya menggunakan octave pertama untuk kunci tanpa style, tetapi suaranya kurang begitu bagus, karena nadanya terlalu rendah.
Jika piano anda lebih dari 4 oktaf sesuaikan sendiri

o
o

o
o
o
o o o o o o o
c d e f g a b
Gambar satu octave Piano


 Belajar Kunci C
Dengan jemari kiri, tekan secara bersama-sama, bagian piano yang diberi tanda lingkaran (o)berikut. Jika menggunakan oktave pertama suara kurang bagus, gunakan octave ke dua.

o
o

o
o
o
o o o o o o o
c d e f g a b

 Belajar Kunci G
Tekan secara bersama-sama, bagian piano yang diberi tanda lingkaran berikut menggunakan jemari tangan  kiri.

o
o

o
o
o

o
o
o o o o o o o o o o
c d e f g a b c d e

Dengan kedua kunci tersebut sudah bisa digunakan untuk memainkan lagu.



Bangun Tidur

C                       G
Bangun tidur kuterus mandi
                       C
Tidak lupa menggosok gigi
                       G
Habis mandi ku tolong ibu
                         C
Membersihkan tempat tidurku
Gampang kan! Ulangi terus sampai lancar. Kalau sudah lancar ulangi lagi dengan pengulangan kunci seperti dibawah ini.
Bangun Tidur

C        C       C      G
Bangun tidur kuterus mandi
        G        G     C
Tidak lupa menggosok gigi
         C       C     G
Habis mandi ku tolong ibu
         G          G    C
Membersihkan tempat tidurku

Ulangi lagi sampai lancar.
Kalau udah lancar sekarang belajar melodinya. Gunakan octave bagian kanan menggunakan tangan kanan pada piano kamu.
Untuk nada rendah saya gunakan titik(.) misal 5 rendah saya tulis .5
untuk melodi dengan tangan kanan : 1(c) ditekan dengan ibu jari, 2(d) dengan telunjuk, 3(e) dengan jari tengah, 4(f) dengan ibu jari, 5(g) dengan telunjuk, 6(a) dengan jari tengah, 7(b) dengan jari manis, dan 1 tinggi dengan jari kelingking.
Bangun Tidur

.5 1     3 5   6  3  5   4   2
Ba-ngun ti-dur ku-te-rus man-di
.5 .7  2  4  4    6  5   4  3
Ti-dak lu-pa meng-go-sok gi-gi
.5 1   3   5  6  3  5    4 2
Ha-bis man-di ku to-long i-bu
.5 .7   2   4   4   6   5  .7  1
Mem-ber-sih-kan tem-pat ti-dur-ku
 
Kalau udah lancar mainkan kunci dengan tangan kiri dan melodi dengan tangan kanan, sekarang digabung jadi satu. Sambil tangan kiri memencet kunci, tangan kanan memainkan melodi.. Berlatih yang sabar ya?
 
Bangun Tidur
C                            G
.5 1     3 5   6  3  5   4   2
Ba-ngun ti-dur ku-te-rus man-di
                            C
.5 .7  2  4  4    6  5   4  3
Ti-dak lu-pa meng-go-sok gi-gi
                           G
.5 1   3   5  6  3  5    4 2
Ha-bis man-di ku to-long i-bu
                               C
.5 .7   2   4   4   6   5  .7  1
Mem-ber-sih-kan tem-pat ti-dur-ku

DASAR PIANO

Kita akan mempelajari dasar pengetahuan minimal yang diperlukan untuk memainkan alat musik, terutama piano. Jika anda sudah mengerti dasar ini anda bisa melewatinya.


Keyboard

Hal pertama tentu adalah mengenal nama-nama tombol pada keyboard. Ini tidak serumit seperti yang dibayangkan. Ada 12 tombol unik pada keyboard yang diberi nama secara alphabet dari A hingga G. Setiap tombol yang berwarna putih akan diberi nama salah satu dari alphabet ini (lupakan dulu tombol hitam untuk sementara).
Sekarang jika kita melihat keyboard, semua tombol warna putih mempunyai nama A hingga G ini. Perhatikan bahwa tombol warna hitam tersusun dari sebuah kelompok yang terdiri dua tombol yang diikuti kelompok yang terdiri atas tiga tombol. Berdasarkan pengelompokkan inilah kita dapat mengidentifikasikan tombol warna putih. Contoh, tombol putih yang berada di kiri kelompok-dua-tombol-hitam disebut C. Tombol putih yang yang letaknya diantara kelompok dua tombol hitam disebut D, tombol pitih yang berada disebelah kiri kelompok 3 tombol hitam disebut F..dan lain-lain. Nama tombol ini berulang setiap 8 tombol putih seperti dalam gambar berikut. Anda hanya perlu mengingat posisi dan nama dari 7 tombol saja.
Singkatnya, pelajari dulu nama posisi dari tombol putih sekarang. Perhatikan dengan seksama, sebaiknya lakukan di depan keybord yang sesungguhnya. Ketika anda sudah merasa telah mahir memahami nama dan posisi tombol-tombol ini, coba pejamkan mata dulu. Tekan sembarang tombol putih, buka kembali mata anda dan jawab tombol apa yang barusan anda tekan tadi.

                                         Penamaan tombol putih pada keyboard

OK, sejauh ini kita mulai mengenal tombol putih dahulu, karena penamaan tombol hitam sangat mudah bila kita telah mengerti tombol putih. Faktanya, penamaan tombol hitam berdasarkan nama tombol putih yang berada di dekatnya. Hanya ada 5 tombol hitam unik pada keyboard, yang diberi nama seperti ditunjukkan berikut.
Saya harus menjelaskan arti kruis dan mol dulu sebelum kita memahami penamaan tombol hitam. Pada dasarnya meng-kruis-kan sebuah not berarti menggeser not ke sebelah kanan (naik) secara langsung. Jadi jika kita menemukan tombol F (yang berada disebelah kiri pada kelompok 3-tombol-hitam) dan meng-kruis-kan not ini, maka geser not F ke kanan secara langsung dan kita mendapatkan tombol hitam yang disebut F kruis atau F#. Hal yang sama jika kita menggeser ke kanan dari G maka kita akan menemukan tombol hitam G# dan seterusnya.

                                        Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian kruis.

Satu hal lain yang mesti saya jelaskan sebelum lanjut adalah setiap tombol hitam mempunyai dua nama. Ini dikarenakan lagi karena masih dari penamaan mol. Penamaan mol merupakan lawan dari penamaan kruis, yakni jika pada kruis kita naik bergeser ke kanan satu tombol, sekarang kita “turun” bergeser ke kiri satu tombol. Kita lihat gambar berikut untuk penamaan mol ini.

                                          Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian mol.

Jadi tombol hitam dibawah G adalah G mol atau Gb, tombol hitam di kiri A adalah Ab dan sebagainya. Adalah sangat penting mengetahui dan mengingat kedua penamaan tombol hitam ini (nama kruis dan nama mol) sebab keduanya selalu digunakan dalam musik.
Selanjutnya adalah tugas anda menyisihkan waktu untuk menguasai penamaan dan posisi tombol-tombol pada keyboard karena selama kita belajar piano dan memainkan lagu maka konsep penamaan ini sangat penting.


Kord dan Skala
OK, sejauh ini kita telah mempelajari bagian pertama, izinkan saya menjelaskan beberapa pengertian lagi yang biasa digunakan oleh musisi di seluruh dunia.
Kord adalah kumpulan not yang dimainkan (ditekan) secara bersamaan. Mudah kan? Jumlah not yang dimainkan tergantung dari tipe kord-nya. Kord biasa sering dimainkan dengan 2,3,4,5 not atau lebih yang masih memungkinkan tangan manusia untuk memainkannya. . Kord merupakan fondasi dasar bangunan musik pop dan rock. Dalam melodi musik biasanya terdiri dari kord yang dimainkan pada saat itu. Kita akan melihatnya secara jelas bagaimana memahami hal ini pada bahasan-bahasan selanjutnya.
Sedangkan skala adalah runtutan dari not, ini mungkin lebih baik didemonstrasikan dengan contoh. Skala yang terkenal adalah skala C Mayor, yang dapat anda mainkan sekarang. Mulailah menekan tombol C dan mainkan setiap tombol putih hingga anda mendapatkan tombol C diatasnya lagi.. Anda tentunya tidak asing lagi mendengar runtutan nada skala ini.. Iya kan? :-)
Itu hanya satu skala saja dari sekian ratus skala lainnya. Jangan keder dulu, kabar baiknya, kita hanya perlu mengenal beberapa jenis skala saja untuk dapat memainkan lagu pop dan rock.
Demikian dulu, sampai saat ini pembahasan kita dicukupkan sekian dulu. Dalam pembahasan selanjutnya pengetahuan kita akan cukup untuk memainkpkan lagu pertama!

TEKNIK DASAR KEYBOARD DAN PIANO

FINGERING (hand and finger forms, relaxation of arms & shoulders)

Latihan untuk fingering ini, ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, khususnya pemain piano atau keyboard, posisi jari dan tangan kita saat bermain ada dalam posisi yang benar. Juga untuk bentuk jari-jari kita saat bermain di atas tuts piano atau keyboard ada dalam posisi sempurna. Latihan jari ini mencakup Tangga Nada dan Cadence.

TOUCHING (touch of the notes, legato-staccato, phrasing, dynamics and expression)

Latihan untuk touching ini ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, khususnya pemain piano atau keyboard. Kita mengerti interpretasi kita dalam bermain music. Gak cuman yang sekedar bermain music, tapi music itu yang harus keluar dari hati kita. Kita mengetahui dimana kita harus bisa maen keras atau lembut. Bermain dengan ada tekanan atau nyambung atau putus-putus dan atau dengan aksen yang tepat. Ada dinamika, feeling dan ekspresi.

RHYTHM dan TEMPO

Latihan untuk rhythm and tempo ini ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, ini mencakup untuk semua instrument. Baik sebagai pemain drums, bass, guitar, percussions atau juga piano dan keyboard. Kita perlu mengetahui harga notes, ketukan & rhythm pattern. Kita perlu tau juga tentang tempo yang benar.

Rhytmic dalam bermain music (comping). Ada soul atau groove dalam bermusic. Harus ada “nyawa” dalam kita bermain dalam 1 band. Kita harus tau juga tentang TIME SIGNATURE (lagu itu dimainkan dalam ketukan 2/4, ¾, 4/4, 3/8, 6/8 etc)

HARMONY (chords progression, voicing and accompaniment)

Latihan untuk harmony ini ditujukan untuk supaya kita bisa lebih kaya dalam mengembangkan pola chords yang kita pakai dalam sebuah lagu. Mengembangkan juga bunyi yang dihasilkan dari chords yang kita mainkan.

Dan juga untuk memperluas cara kita bermain dalam konteks kita mengiringi seorang penyanyi atau jemaat. Karena dengan kita bermain dalam harmonisasi yang bagus, maka akan tercipta suatu kesatuan yang baik. Dengan mempunyai pengetahuan harmoni yang baik, kita dapat membuat aransemen yang pasti bisa lebih enak. Mengetahui posisi kita sebagai musisi, lebih sebagai pengiring!

READING

Latihan ini lebih ditujukan untuk mereka yang belum bisa membaca not balok atau combo partitur. Diharapkan mereka di kemudian harinya bisa untuk membaca partitur not balok atau combo part. Mereka mengenal Treble Clef (kunci G) dan Bass Clef (kunci F). Mereka mengetahui tentang KEY SIGNATURE (ada berapa sharp (#) atau flat (b) lagu itu dimainkan). Dengan kita melihat tanda-tanda tersebut dengan sendirinya kita sudah tau kalau lagu itu dimainkan di tangga nada apa. Jelas itu akan sangat mempermudah kita dalam bermusik

DAWAI TERBUKA



Sedikit bicara teknis dulu sebelum berlanjut ke kord-kord dan lagu-lagu berikutnya. Jangan khawatir, materi kali ini cuma butuh beberapa menit untuk mengingatnya.

JADWAL LATIHAN

G: Jadwal Latihan

Untuk membuatmu trampil bermain gitar, kamu perlu menyisihkan waktu untuk berlatih. Latihan rutin tiap hari adalah hal yang tepat. Buatlah jadwal paling tidak 15 menit berlatih tiap hari. Pada awalnya memang kamu akan merasakan sakit pada jari-jarimu. Tapi dengan berlatih tiap hari, rasa sakit itu berangsur-angsur akan hilang, dan kamu takkan lagi merasakan sakit saat bermain gitar. Berikut ini hal-hal yang akan membantumu menyisihkan waktu untuk berlatih.

CHORD DASAR MAJOR

E: Memainkan Kord Dasar Lainnya

Memainkan Kord C Major

Kord kedua yang akan kita pelajari ini, C Major (biasa disebut "kord C" saja), tak lagi sesulit kord sebelumnya, yaitu kord G major.
Letakkan jari ketigamu di fret ketiga dawai kelima. Lalu letakkan jari kedua di fret kedua dawai keempat. Yang terakhir, letakkan jari pertamamu di fret pertama dawai kedua. Untuk yang terakhir, kamu perlu berhati-hati. Ketika memainkan kord C major, kamu tak perlu memainkan dawai keenam. Perhatikan pick gitarmu, dan pastikan kamu hanya memetik kelima dawai saat berlatih kord C major ini. Uji kord ini seperti yang telah kamu lakukan sewaktu latihan kord G major sebelumnya. Pastikan semua nada pada dawai berbunyi dengan jelas.

NOT MUSIC

C. MEMAINKAN NOT MUSIC

Sekarang saatnya berlatih sesungguhnya! Agar menjadi terampil bermain gitar, kamu perlu membangun otot-otot tanganmu, dan belajar merenggangkan jari-jemarinya.

Not musik cara yang bagus, meski bukan cara yang menyenangkan untuk melakukannya. Sebelum mulai, lihat diagram di samping kiri untuk memahami bagaimana mengidentifikasi jari-jemari pada fret (jari-jari tangan yang memainkan nada pada gagang gitar). Ibu jari disebut "T", jari telunjuk adalah "jari pertama", jari tengah merupakan "jari kedua", dan seterusnya.




The Chromatic Scale (Not Musik Kromatik)

Diagram di samping nampak membingungkan. Jangan khawatir, diagram tersebut adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menjelaskan not-not pada gitar, dan sebenarnya cukup mudah dibaca. Diagram itu merupakan paparan dari gagang gitar. Garis vertikal di sebelah kiri adalah dawai keenam. Garis di sebelah kanannya adalah dawai kelima. Dan seterusnya. Garis-garis horisontal pada diagram tersebut mewakili fret pada gitar. Rongga di antara garis horisontal paling atas dan yang di bawahnya adalah fret pertama. Rongga di antara garis horisontal kedua dari atas dan yang di bawahnya adalah fret kedua. Begitu seterusnya. Angka "0" di atas diagram menandakan dawai terbuka (sama sekali dawai tidak ditekan oleh jari). Dan yang terakhir, titik-titik warna hitam menunjukkan not-not yang harus dimainkan.

Mulailah menggunakan pick gitar untuk memainkan dawai keenam terbuka. Berikutnya, gunakan jari pertamamu untuk diletakkan di fret pertama pada dawai keenam. Lakukan tekanan yang cukup kuat pada dawai, lalu petik dawai dengan pick gitarmu.

Sekarang gunakan jari kedua, letakkan di fret kedua pada gitar (kamu bisa melepas jari pertama dari fret pertama), dan mulai memetik dawai keenam dengan pick.
Lalu ulangi proses yang sama pada fret ketiga dengan menggunakan jari ketigamu. Dan yang terakhir, pada fret keempat, gunakan jari keempatmu. Nah, kamu telah memainkan semu not pada dawai keenam! Sekarang berpindah ke dawai kelima. Mulailah memainkan dawai terbuka, lalu mainkan fret pertama, kedua, ketiga dan keempat.

Proses ini berulang-ulang untuk tiap dawai, kecuali hanya dawai ketiga. Pada dawai ketiga, mainkan hanya sampai pada fret ketiga. Bila kamu telah memainkan semuanya sampai pada dawai pertama, kamu telah menyelesaikan latihan ini.

Tips
  • Saat memainkan not, letakkan jarimu di "atas fret" (wilayah yang jauh dari headstock). Cara ini akan menghasilkan bunyi yang jernih.
  • Cobalah menggunakan teknik picking berselang-seling (naik-turun) ketika melakukan latihan ini. Namun jika kesulitan, cobalah hanya petikan turun saja, tapi belajarlah secara tepat agar terbiasa dengan not musik itu.
  • Ketika kamu selesai melatih semuanya, cobalah bermain mundur, di mulai dari dawai pertama, fret keempat, dan memainkan semua not dengan susunan terbalik.
  • Bila urutan terbalik pun sudah cukup trampil, lakukan berulang-ulang, maju-mundur, dari awal lalu kebalikannya, begitu seterusnya, sampai benar-benar menguasainya dengan baik sebelum mengikuti latihan berikutnya.

STEM GITAR

Mungkin hal yang paling membuat frustasi dalam bermain gitar pada awalnya nampak mustahil memainkan sesuatu yang sebenarnya suaranya bagus. Memang benar, butuh waktu untuk mempelajari tehnik yang dibutuhkan dalam memainkan lagu dengan baik, namun alasan utama kenapa kebanyakan gitaris amatir menghasilkan bunyi yang buruk dikarenakan gitarnya yang tidak stem. Berikut ini tutorial menyetem gitar. Perlu banyak latihan untuk menguasainya.

Seberapa Sering Menyetem Gitar?

Kamu harus menyetem gitar setiap kali kamu memainkannya. Gitar, terutama yang murahan, cenderung menjadi sumbang dengan cepat. Pastikan gitarmu dalam kondisi stem ketika kamu akan memainkannya, dan cek sesering mungkin saat kamu berlatih, karena memainkan gitar akan menyebabkan gitar itu sendiri menjadi sumbang.

CARA MEMEGANG GITAR

B. CARA MEMEGANG GITAR

Setelah mengenal bagian-bagian gitar, sekarang saatnya untuk memainkannya. Duduklah di kursi yang tak berlengan. Kamu harus duduk dengan nyaman. Jangan membungkuk, karena punggungmu akan sakit, dan akan menghasilkan cara yang buruk dalam posisi bermain gitar.
Selanjutnya, ambil gitar, dan peganglah sehingga bagian belakang tubuh gitar bersentuhan dengan perut/dada, dan bagian bawah dari neck gitar segaris lurus dengan lantai. Dawai gitar yang paling tebal harus yang paling dekat dengan wajahmu, sementara yang paling tipis dekat dengan lantai. Kalau tidak demikian, kamu perlu mengubah posisi gitarmu, yang berarti terbalik posisinya. Biasanya, orang yang tidak kidal akan memegang gitar dengan gagang gitar mengarah ke kiri, sementara orang kidal akan memegang gitar dengan gagang gitarnya mengarah ke kanan. Ingat, bila kamu bertangan kidal, kamu butuh gitar khusus untuk orang-orang kidal.
Saat bermain gitar sambil duduk, tubuh gitar akan berpangku pada paha. Kebanyakan gaya bermain gitar, gitar akan berpangku pada kaki, jauh dari gagangnya. Ini berarti orang yang memain kan gitar secara normal (tidak kidal), akan menaruh gitarnya di kaki kanan, sementara orang kidal akan menaruh gitarnhya di kaki kiri. (Catatan: teknik gitar klasik meminta gaya kebalikannya, tapi untuk pelajaran ini, ikuti saja petunjuk yang ada).
Berikutnya, perhatikan tangan kamu yang ada di gagang gitar. Ibu jari tanganmu harus bersandar di belakang gagang gitar, dengan jari-jari tepat di depan fret gitar. Tetaplah begitu, kecuali ada instruksi yang lain.

BERMAIN MUSIK

Orang bermain musik juga perlu sebuah eksistensi. Ketika kita bisa main alat musik tapi hanya untuk kita sendiri, itu nggak ada asyiknya. Berbeda dengan jika kita main musik sambil bisa menghibur orang lain itu lebih asyik.

Musik sebagai sarana ekspresi diri, sebagai sarana hobi dan jika kita bisa memanaged dengan bagus itu bisa menjadi sebuah profit.
Untuk saat ini musik untuk saya konsumsi bersama saja

BELAJAR GITAR OTODIDAK

Untuk band maupun untuk digunakan secara terpisah.

Ada 2 tahap utama dalam mempelajari alat musik ini yaitu dengan pengenalan partitur nada dan pengenalan teknik memainkan.
Kedua tahap ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal ataupun pelatihan (short course).
Namun keunikan alat musik ini adalah dapat pula dipelajari secara otodidak dengan mem-by pass tahap I (Pengenalan Partitur).  
Melly Goeslaw (Band Potlot) dan Paul McCartney (The Beatles) merupakan sebagian kecil musisi-musisi besar yang mampu berkreasi tanpa mengenal partitur nada. 

TIPS BERMAIN GITAR

Minimnya skill bermain gitar membuat suasana fellowship di berbagai bidang dan kalangan dan jalanan kadang jadi kaku dan kurang bergairah. Skill semacam ini memang tidak hanya didapat dalam waktu singkat. Tapi 5 jurus singkat belajar di bawah ini mungkin dapat membantu jika Anda melatihnya secara konsisten selama minimal 3 bulan, dan setiap harinya selama 1 hingga 2 jam.

Jurus 1: jangan Lupa Kunci
Kunci adalah nyawa dari permainan gitar. Tanpa kunci, meski kita tahu semua jurus ritem, dijamin kita tidak akan pernah tahu bunyinya seperti apa. Pelajarilah semua kunci dasar seperti C, D, E, F, (3, A, B) beserta semua bentuk minor dan #nya (kecuali untuk kunci B memakai bentuk Bb). Biasanya buku tentang kunci-kunci ini dijual bebas di pasaran. Satu tips yang patut diingat, sebenarnya bentuknya begitu-begitu saja. Jangan dibuat pusing dengan nama-nama yang berbeda. Contoh: bila kunci C digeser sejauh 2 fret akan menghasilkan kunci D, padahal bentuknya sama, hanya letaknya yang berbeda.
 

Istilah – Istilah Dalam Musik


 




Buat kalian penggemar musik atau seni musik pastinya membutuh kan pengetahuan tentang istilah – istilah yang sering di pakai dalam music..
Khususnya musik classic, yang mana permainan not nya sangat di butuhkan..
Berikut Kumpulan Istilah – istilah musik secara lengkap dari  A sampai Y
A
Hide «
Absolute pitch ( Perfect pitch ) :
Pendengaran terlatih yang dapat mengetahui dan mengidentifikasikan nada.
Acapella :

Musik vokal tampa diiringi instrument.

Accelerando :

Mempercepat tempo.
Accidentals :

Tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada.
Accompaniment :
Musik pengiring.
Ad lib :
Singkatan dari Ad libitium yaitu peluang yang diberikan kepada pemain instrument untuk memainkan instrument mereka secara bebas.
Al fine :
Sampai akhir
Alto :
Suara tinggi pria yang tidak umum.
Analog :
Alat elektronik yang tidak digital.
Arpegio :
Uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun.
A tempo :

Kembali ke tempo awal.

Atonality :
Membaikan kunci atau tonal center
Augmented :
Interval yang di perlebar.

Avant-garde :

- Pelopor /frontir.
- Bermusik dengan cara yang tidak konvensional.

B
Hide «
Bacbeat :
Latar belakang irama/ ritme yang stabil.
Ballad :
- Lagu bercerita
- Lagu yang berirama lambat.
Bar :
Pengelompokan ketukan-ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
Bar line :
Garis vertical pemisah yang membatasi antara bar.
Baritone :
Pertengahan suara antara suara tenor dan bass pada vokal pria atau alat musik.
Bass :
- Suara terendah dari vokal pria.
- Nada terendah pada musik.
Beat :
- Ketukan teratur sebagai pedoman meter, ritme, dan tempo.
- Jenis irama musik, seperti : Latin beat, Rock beat, dll…

Bending note :

Nada yang meliuk ( ciri khas dari musik blues )

Brass section :

Kelompok pemain Brass bagian dari band.
Bridge :
Bagian transisi antara dua tema musik.
Brightly :
Dimainkan dengan gembira.
Broken chord :
Arpegio chord yang dimainkan secara tidak beraturan.
C
Hide «
Cadence :
Progression / resolution melodi atau harmoni yang menjadi konklusi sementara atau akhir
Cadenza :
Pemeragaan kemahiran tehknik bermain (improvisasi) oleh solis pada bagian akhir komposisi musik.
Changes :
Pergerakan shord
Chord :
Harmonisasi tiga nada atau lebih.
Chord embellishment :
Memperindah harmoni dengan penambahan ornamentasi nada pada chord
Chordal tones :
Nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord.
Chromatic :
Susunan/ penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
Clef :
Simbol yang menyatakan wilayah nada-nada pada staff, di sesuaikan dengan kebutuhan dan alat musik.
Coda :
Bagian penutup dari musik.
Common time :
Empat ketukan dalam satu bar.

Consanance :

Gabungan beberapa nada yang terdengar harmonis/ enak.
Counterpoint :
Alur dua rangkaian melodi atau lebih secara bersamaan.

Crescendo :

Suara menjadi keras secara bertahap.

D
Hide «
Da capo ( DC ) :
Yaitu tanda yang menunjukan untuk mulai untuk memulai dari awal.
Diatonic :
Berkenaan dengan tujuh major atau minor scale.
Diction :
Cara mengucapkan kata pada penyanyi.
Diminished :
Interval diperpendek.
Dissonance :
Bunyi yang membuat rasa galau pada pendengaran.

Dominant :

Nada ke lima pada major/ minor scale dan jenis chord yang terbentuk pada nada tersebut.

Double-stop :

Dua nada di bunyikan serempak pada instrument string.

Downbeat :

Ketukan pertama pada bar.
Dragging :
Tempo permainan yang menjadi lambat dari tempo yang seharusnya secara tampa disengaja.
Duet/ duo :
Komposisi yang menampilkan dua pemain.
Duplet :
Tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama .

Dynamic :

Berkenaan dengan volume dan kelembutan.

E
Hide «
Encore (more) :
Istilah meminta pemain/ penyanyi untuk menambah lagi pergelarannya.
Enharmonics :
Satu nada dengan nama yang berbeda.
Ensemble :
Kelompok pemain.
F
Hide «
Falsetto :
Suara tinggi vokal yang tidak umum.
Fermata :
Menahan nada/ chord/ rest
Figured bass :
Pola/ bagian bass
Finale :
Tema penutup.
Fingerboard :
Tangkai ber-senar untuk jari pada instrument ber-string.
Fine (ending) :
Akhir dari komposisi.
G
Hide «
Glissando (gliss) :
Memainkan scale pada paino dengan kecepatan tinggi.
Grance note :
Ornament nada yang singkat dan tidak memerlukan hitungan khusus.
Groove :
“Fell” dari cara bermain dengan tempo “laidback” yang konstan dan stabil.
H
Hide «
Half-step :
Jarak interval setengah nada.
Harmony :
- Tentang perpaduan bunyi yang selaras.
- Mata pelajaran tentang chord dan chord progression.
Head :
Melodi lagu.
Horn section (brass section) :
Kelompok pemain alat tiup pada band.
I
Hide «
Interval :
Jarak antara dua nada.
Inversion :
Nada pada chord/ interval yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah, atau susunan interval/ chord terbalik.
J
Hide «
Jam session :
Bermain musik dalam kelompok secara informal/ tidak resmi.
K
Hide «
Key signature :
Tanda accidentals pada permulaan staff untuk menentukan kunci.
L
Hide «
Laidback :
Bermain sedikit diperlambat atau bermain dibelakang menentukan kunci.
Leading tone :
Nada ketujuh pada diatonic scale.
Legato :
Nada-nada dimainkan yang bersambung dengan tanda garis lengkung.
Ledger line :
Garis Bantu di atas dan di bawah staff.
Licks :
Phrasing singkat atau klise phrasing yang dapat diidentifikasikan.
M
Hide «
Measure :
Hitungan pada sekelompok ketukan.
Mediant :
Nada ke tiga pada major atau minoe scale.
Metronome :
Alat yang menyatakan/ membunyikan jumlah ketukan per-menit.
Microtone :
Jarak lebih kecim dari setengah nada ( half step ).
Moderately :
Dimainkan dengan kecepatan sedang (moderato).
Modulation :
Perubahan kunci.
Motif :
Melodi singkat yang sangat khas.
N
Hide «
Non-chordal tones :
Nada-nada yang terletak di luar diatonic scale.
Note :
Simbol tertulis untuk nada.
O
Hide «
Octave :
Interval ke delapan dari diatonic scale.
Overtone ( nada harmonik) :
Nada tambahan yang menyertai nada nada biasa, bias any terdapat di atas sebuah nada.
Overtone series :
Serangkaian nada-nada overtone.
P
Hide «
Part :
- Bagian dari komposisi musik.
- Bagian dari sebuah instrument tertentu, missal guitar pasrts ( body, neck, head, tuning , dll…)
Pedal point :
Nada bass yang ditahan , sementara harmoni berubah untuk menciptakan tensi.
Pentatonic :
Scale yang terdiri dari lima nada.
Perfecth pitch :
Bakat pendengaran yang sempurna, sehingga dapat mengidentifikasikan atau mengetahui frekuensi suara.
Phrase :
Melodi singkat yang terbentuk dari beberapa motif.
Pitch :
Tinggi rendahnya nada atau suara.
Q
Hide «
Quarduplet :
Ketukan di bagi empat tuplet.
Quartet :
Kelompok empat pemain.
Quintet :
Kelompok lima pemain.
Quintuplet :
Ketukan di bagi dengan lima ketuk.
R
Hide «
Real Book :
Buku kumpulan lagu-lagu standart
Refrain :
Bagian dari komposisi lagu yang di ulang beberapa kali.
Resolution :
Pergerakan dari chord dissonance ke consonance.
Rest :
Tanda istirahat , semua instrument musik tidak di mainkan .
Rhythm :
Struktur musik yang berhubungan dengan ketukan tempo dan ketukan yang menyatakan fell atau penjiwaan sebuah lagu.

Rhythm sections
:
Kelompok pemain instrument yang merupakan bagian dari band. Rhythm section terdiri dari Guitar, Bass, Drum, dan Keyboard/ piano.

Riff
:
Phrasing pendek yang di ulang-ulang.

Ritardando
:
Kecepatan yang di perlambat secara bertahap.
Root :
Nada pertama scale atau nada dasar chord.
Rubato :
Tehknik memainkan melodi tampa mematuhi nilai nada-nada agar dapat bermain dengan penuh perasaan.
Rushing :
Tempo permainan yang terburu-buru dan mendahului.
S
Hide «
Scat-singing :
Vokal dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermagna.
Score :
Notasi musik yang menjaqvarkan aransemen musik secara keseluruhan ( full score ), dapat juga dalam bentuk vocal score atau orchestral score.

Semi-tone (mikro tone) :
Frekwensi di antara interval half step.

Septet
:
Kelompok tujuh pemain.
Septuplet :
Ketukan dibagi tujuh tuplet.
Sextuplet :
Ketukan di bagi enam tuplet.
Sharp :
Tanda untuk menaikan nada half-step.
Shuffle :
Irama Rock dengan fell Swing.
Slide (bending note) :
Nada yang di belokan atau bergeser.
Slowly :
Di mainkan dengan kecepatan lambat.
Slur :
Garis lengkung yang menyatakan agar beberapa nada dapat dimainkan secara bersambung , atau sering juga di sebut Legato.
Solo :
- Komposisi untuk seorang pemain , sendiri atau diiringi .
- Improvisasi.
Soprano :
Vokal wanita atau sebutan bagi alat musik dengan wilayah yang tinggi.

Staccato
:
Nada pendek terputus, kabalikan dari Legato.
Staff :
Lima garis sejajar untuk menulis nada.
Standards :
Jenis-lagu-lagu yang terpopuler di kalangan musik Jazz.
Step & half :
Jarak interval satu-setengah nada.
Subdominant :

Nada ke empat pada diatonic nada.

Submediant
:
Nada ke enam pada diatonic scale.
Supertonic :
Nada ke dua pada diatonic.
Suspension :
Non-chordal tone yang ditahan dari nada sebelumnya.
Syncopation :
Irama yang ditandai dengan aksen-aksen kuat pada nada-nada yang semestinya ber-aksen lemah.
T
Hide «
Tempo :
Kecepatan ketukan.
Tenor :
Wilayah tertinggi pada vokal pria.
Tetrachord :
Hubungan/ urutan empat nada konsekutif ( tersusun) dari dua scale.
Timbre :
Kualitas atau warna suara/nada .
Time signature :
Bilangan pecahan pada permulaan staff.

Tonality :
Menyatakan bunyi atau warna suara.

Tone
:
Bunyi nada.
Tonic :
- Nada dasar dari komposisi musik.
- Nada pertama dari scale.
Tonging :
Pengaturan posisi lidah pada alat musik tiup.
Touch :
Gaya dan daya sentuh pemain khususnya untuk Keyboard dan instrument ber-senar.
Trade four :
Tradisi bepop dalam improvisasi, bergantian anatara drums dan instrument lainnya pada tiap-tiap empat bar.

Transcription
:
Musik yang tertulis atau di sebut juga sheet music.
Transposition :
Menulis kembali atau memainkan musik dengan mengubah tingkat nadanya.
Tremolo :
Tehknik memainkan perulangan nada dengan sangat cepat.

Triad
:
Chord tiga nada.
Trill :
Perulangan cepat dari sebuah nada yang diselingi dengan nada terdekat diatasnya.
Trio :
Kelompok tiga pemain.

Triple time
:
Pembagian tempo ke dalam tiga ketukan.
Triplet :
Satu ketuk atau ketukan genap yang di bagi tiga dengan nilai yang sama rata .

Tune
:
- Lagu atau melodi.
- Harmonis atau selaras ( in tune )
Tuner :
Alat untuk menyelaraskan nada.
Tunning fork (garpu tala) :
Batang yang terbuat dari logam dan berbentuk huruf ‘U’ bertangkai untuk menala nada.
Tuplet :
Pembagian ketukan.
Tutti :
Semua pemain memainkan hal yang sama.

U
Hide «
Unison :
Nada yang sama dimainkan oleh dua pemain atau lebih.
Up beat :
- Ketukan yang berada di atasa hitungan.
- Gerak tangan dirigen ke atas.
Upright piano :
Jenis piano dengan senar-senar terentangkan berdiri tegak.
V
Hide «
Vibrato :
Nada yang bergetar/ tehknik menggetarkan nada.
W
Hide «
Waltz :
Ketukan tiga perempat.
Whole step (whole tone) :
Jarak interval satu nada.

Y
Hide «

Yodel :
Tehknik menyanyi diselingi dengan suara-suara falsetto (ciri khas musik country western).